Satu jam sebelum dini hari,
ketika aku sedang menyikat gigi. Dengan tidak sengaja busa dari pasta gigi yang
kugunakan terpeleset jatuh ke gayung. Membentuk gundukan yang mengambang di
batas antara air dan udara sesak kamar mandi. Lalu pikiranku melayang terbang,
entah dari mana pikiran aneh tentang kiamat itu datang.
Apakah kiamat itu seperti ini?
Gumpalan busa semacam pulau itu
perlahan-lahan terkisis oleh gerakan air. Sedikit demi sedikit bagiannya
terpisah ke segala arah, membuat pulau busa itu semakin landai. Lalu tanganku
memutuskan untuk membuang air dalam gayung merah itu. Hanya beberapa detik. Lalu
semuanya musnah meninggalkan beberapa titik air yang berhasil tinggal.
Lalu, apa kiamat sedimikian mirip dengan ini?
Pulau busa yang semula tinggi itu
adalah bumi kita, yang dalam sejarahnya merupakan satu pulau besar. Kemudian
terpisah-pisah ke segala arah dimainkan waktu. Mungkin terlalu cepat, tetapi
rasionya tetap sama, berjuta-juta tahun lamanya untuk berhasil memisahkan pulau
besar itu ke bagian-bagian kecil. Lalu yang paling kecil hilang dimakan
ganasnya air yang berputar. Entah kapan pada saatnya, tanganku akan bosan
melihat air memutar-mutar pulau busa. Lalu membuangnya dengan hanya beberapa
detik. Bila disejajarkan, masuk akal jika dalam ajaran agama yang kuyakini,
kiamat besar tidak akan terjadi lebih sedetik. Lebih cepat dari kecepatan
cahaya. Lalu semuanya sirna.
Di sana peran Tuhan, membersihkan
dunia yang Ia bangun. Yang dari waktu yang satu ke waktu yang lain. Semakin rusak,
semakin tidak berjalan baik. Manusia merusak, tidak berakhlak, tidak memiliki lagi
budaya yang diajarkan oleh agama-agama. Di sanalah Tuhan memainkan perannya. Membersihkan
bumi miliknya. Pada malam ini aku hanya ingin berdoa, terima kasih Tuhan masih
memberiku nafas yang bisa kuhirup tanpa membayar pada hari ini. Terima kasih
telah memberikanku keluarga yang menyayangiku. Terima kasih karena kau belum
bosan dan terlampau murka dengan perilaku kami yang salah sebagai khalifahmu.
Sekali lagi... untuk menutup
gelapnya malam ini.
Terima kasih Tuhan.
---
Sekedar perbincangan dengan sisi lain dari diri ini, mungkinkah kalian sejalan pikiran dengan saya?
suka dengan kalimat terakhir di tulisan ini menyiratkan ke-bersyukuran. :) salam kenal (lagi)
BalasHapusHalo jalan2 ke blog anurmaghfiraa.blogspot.com yah
Hapusterimakasih infonya..
BalasHapusYang jelas kiamat pasti akan datang. Tulisannya bagus. :)
BalasHapusapalagi dunia sekarang sudah mulai rusak dan menunjukkan tanda-tanda kiamat seperti dijelaskan di dalam alquran bahwa kiamat pasti datang . maka bersiaplah untuk semua manusia di bumi ini
BalasHapustidak ada yang tau kapan kiamat terjadi tapi pasiti akan terjadi...
BalasHapus