-BASED ON TRUE STORY-
“Eki, ayo tarawih, sudah azan...,”
suara itu menggantung di ruangan lima kali lima tempat aku melihat seorang
bocah lelaki kecil duduk manis di sofa hijau bermotif bersama rapido hitam dan
buku bergaris kosong.
“Eki...,” panggil suara itu
lagi.
Tanpa satu kata terlontar
dari mulutnya yang mungil bocah kecil itu berdiri sambil mendengus kesal. Ia berlari
ke arah perempuan dengan mukena putih yang jalannya agak pincang dan bungkuk. Aku
tak dapat melihat siapa dia, dia membelakangiku, kemudian berlalu pergi bersama
bocah itu.